Gambar 1. Rangkaian robot pengikut cahaya (sumber ?)
Cara kerja rangkaian
LDR merupakan resistor yang peka terhadap cahaya. Pada cahaya yang gelap, resistansi LDR bernilai besar (> 100K) sedangkan pada cahaya yang terang (misal dari lampu senter) resistansi menjadi beberapa ratus ohm. Saat LDR menerima cahaya maka resistansi LDR menjadi kecil, dan mengakibatkan transistor T3 mendapat bias maju dan transistor dalam keadaan On. Transistor T3 merupakan jenis transistor NPN, arah arus pada kolektor T3 masuk ke transistor yang juga merupakan arus basis pada Transistor T1. Transistor PNP T1 mendapat bias maju menyebabkan transistor menjadi On. Transistor T1 menjadi on menyebabkan terjadi arus yang melewati transistor T1 dan melewati R5 serta LD1 (LED) akan menyala.
Potensiometer RV1 difungsikan sebagai pengatur kepekaan rangkaian terhadap cahaya.
Bila ada cahaya yang mengenai LDR maka LD1 menyala, sebaliknya bila LDR tidak terkena cahaya (dalam kondisi gelap, ada bayangan yang mengenai LDR) maka LD1 menjadi padam.
Uji coba rangkaian tanpa menggunakan motor, hanya menggunakan LED menunjukkan rangkaian bekerja dengan baik. Uji coba menggunakan motor yang kecil juga bekerja dengan baik.Uji coba menggunakan motor DC yang ada rodagiginya dengan kebutuhan arus motor sebesar 250 mA tidak bekerja dengan baik. LED tetap padam walaupun LDR sudah diberi cahaya dan diatur potensiometernya. Dugaan sementara mungkin transistor T1 tidak cukup kuat melewati arus yang diperlukan motor DC rodagigi. Motor DC rodagigi yang dipakai berupa geared motor tamiya. Penulis belum melihat data sheet dari transistor BC557.
Djoko Untoro

No comments:
Post a Comment